LAPORAN
PRAKTIKUM
ILMU DAN TEKNOLOGI BENIH
ACARA VI ( pengujian
vigor BENIH )
OLEH
RIZKAN ZULIASDIN
NO.
MAHASISWA : C1M009020
GELOMBANG/KELOMPOK : 1/5
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MATARAM
2011
A.
Tujuan
Praktikum
Mahasiswa dapat memahami dan mengetahui kriteria benih yang normal kuat, normal tidak
kuat, abnormal dan mati.
B.
Pelaksanaan
Praktikum
1. Waktu
Praktikum
Praktikum Ilmu dan Teknologi Benih ini
dilaksanakan pada tanggal 6 mei 2011.
2. Tempat
Praktikum
Praktikum Ilmu dan Teknologi Banih ini dilaksanakan
di Laboratorium Produksi Tanaman Fakultas
Pertanian Universitas Mataram.
C.
Tinjauan
Pustaka
Vigor benih adalah kemampuan tumbuh benih menjadi tanaman berproduksi
normal dalam kondisi sub optimum.. beberapa
kondisi sub optimum dilapang misalnya : kondisi kekeringan, tanah salin,
tanah asam, tanah penyakit, dsb.Benih yang mampu mengatasi kondisi tersebut
termasuk lot benih bervigor tinggi ( anonim,2011).
Pada hakekatnya vigor benih harus relevan dengan tingkat produksi,
artinya dari benih yang bervigor tinggi akan dapat dicapai tingkat produksi
yang tinggi. Vigor benih yang tinggi dicirikan antara lain tahan disimpan lama,
tahan terhadap serangan hama
penyakit, cepat dan merata tumbuhnya serta mampu menghasilkan tanaman dewasa
yang normal dan berproduksi baik dalam keadaan lingkungan tumbuh yang sub
optimal. Pada umumnya uji vigor benih hanya sampai pada tahapan bibit. Karena
terlalu sulit dan mahal untuk mengamati seluruh lingkaran hidup tanaman. Oleh
karena itu digunakanlah kaidah korelasi misal dengan mengukur kecepatan
berkecambah sebagai parameter vigor, karena diketahui ada korelasi antara
kecepatan berkecambah dengan tinggi rendahnya produksi tanaman. Rendahnya vigor
pada benih dapat disebabkan oleh beberapa hal antara lain faktor genetis, fisiologis,
morfologis, sitologis, mekanis dan mikrobia ( Jurnalis kamil ).
Secara ideal semua benih harus memiliki
kekuatan tumbuh yang tinggi, sehingga bila ditanam pada kondisi lapangan yang
beraneka ragam akan tetap tumbuh sehat dan kuat serta berproduksi tinggi dengan
kualitas baik. Vigor benih di cerminkan oleh dua informasi tentang viabilitas,
masing-masing ‘kekuatan tumbuh’ dan ‘daya simpan’ benih. Kedua nilai fisioogi
ini menempatkan benih pada kemungkinan kemampuannya untuk tumbuh menjadi
tanaman normal meskipun keadaan biofisik lapangan produksi sub optimum atau
sesudah benih melampui suatu periode (lita Sutopo ).
D.
Alat
dan Bahan Praktikum
1. Alat-alat
Praktikum :
-
Bak
kecambah
- Pinset
-
Sprayer
-
Alat
pengecambah
-
Timbangan
analitis
2. Bahan-bahan
Praktikum :
-
Kertas
merang
- Pasir
-
Benih jagung ( zea mays),dan padi ( Oryza sativa ).
E.
Cara
kerja
Metode Uji kertas digulung Didirikan (UKDd)
-
Siapkan substrat kertas merang berukuran 20cmx30cm
sebanyak 3x4 lembar setebal 1mm, kemudiam rendam dalam air sampai lembab.,
tekan dengan tangan sehingga kelebihan air terbuang.
-
Lipat bagian tengah
dari lebar kertas, tanam benih dalam satu deretan pada 1/3 dari separuh
lebar kertas dengan arah pertumbuhan
akar primer kebagian 2/3 separuh lebar kertas kearah bawah.
-
Tutup
bagian substrat yang telah ditanami dengan separuh substrat yang lain, kemudian
digulung dengan arah gulungan dari kiri ke kanan.
-
Gulungan substrat diletakkan dengan cara didirikan
pada baki dalam alat pengecambah.
F.
Hasil
Pengamatan ( dan Perhitungan )
JAGUNG
|
|
|||||
KLP
|
ULANGAN
|
Normal Kuat
|
Normal tdk kuat
|
Abnormal
|
Mati
|
Dorman
|
5
|
I
|
22
|
3
|
-
|
-
|
-
|
6
|
II
|
25
|
-
|
-
|
-
|
-
|
7
|
III
|
23
|
-
|
2
|
-
|
-
|
8
|
IV
|
21
|
-
|
1
|
3
|
-
|
|
Rata-rata
|
22,75
|
0,75
|
0,75
|
0,75
|
-
|
Persentase
benih :
U;angan
I :
Normal
kuat
Normal
tidak kuat :
Ulangan
II :
Normal kuat
Ulangan
III
Normal
kuat :
Abnormal
:
Ulangan
IV :
Normal kuat
Abnormal
:
Mati
:
PADI
|
|
|||||
KLP
|
ULANGAN
|
Normal Kuat
|
Normal tdk kuat
|
Abnormal
|
Mati
|
Dorman
|
5
|
I
|
10
|
13
|
-
|
2
|
-
|
6
|
II
|
25
|
-
|
-
|
-
|
-
|
7
|
III
|
18
|
2
|
-
|
5
|
-
|
8
|
IV
|
22
|
1
|
-
|
-
|
2
|
|
Rata-rata
|
18,75
|
4
|
-
|
1,75
|
0,5
|
Persentase
benih :
Ulangan
I :
Normal kuat :
Normal
tidak kuat :
Mati
:
Ulangan
II :
Kuat
:
Ulangan
III :
Normal
kuat ;
Normal
tidak kuat :
Mati
:
Ulangan
IV :
Normal
kuat
Normal
tidak kuat :
Dorman
;
G.
Pembahasan
Pada praktikum uji vigor benih ini, praktikan menggunakan media padi dan
jagung masing-masing sebanyak 25 biji dengan 4 ulangan
dan kemudian dikecambahkan . Praktikan melakukan pengamatan selama selama beberapa hari. Dari hasil
pengamatan diperoleh data sebagai berikut rata-rata daya kecambah jagung 22,75 % untuk yang normal
kuat, 0,75% untuk normal tidak kuat , 0,75 abnormal ,0,75 mati dan dorman tidak ada.
rata-rata daya kecambah padi
adalah 18,75%
untuk yang normal kuat . 4 % untuk normal tidak kuat, 1,72 untuk yang mati, o,5% untuk yang dorman dan tidak ada yang abnormal.
Hasil pengamatan ini berbeda dengan
teori yang menyatakan bahwa biji jagung akan berkecambah relatif lebih lambat,
karena proses penyerapan dan pencernaan tidak akan terjadi atau baru dimulai
sewaktu biji tersebut ditanamkan. Mungkin faktor lingkungan yang berpengaruh
besar terhadap daya kecambah benih jagung dan padi ini.
Proses perkecambahan secara biologis terjadi melalui beberapa proses berurutan selama perkecambahan biji yaitu penyerapan air, pencernaan, pengangkutan zat makanan, asimilasi, pernafasan dan pertumbuhan.
Dalam pengujian di laboratorium, daya berkecambahnya benih diartikan sebagai mekar dan berkembangnya bagian-bagian penting dari embrio suatu benih yang menunjukkan kemampuannya untuk tumbuh secara normal pada lingkungan yang sesuai. Dengan demikian pengujian daya tumbuh atau daya berkecambah benih ialah pengujian akan sejumlah benih, berapa persentase dari jumlah benih tersebut yang mampu berkecambah pada jangka waktu yang telah ditentukan.
Proses perkecambahan secara biologis terjadi melalui beberapa proses berurutan selama perkecambahan biji yaitu penyerapan air, pencernaan, pengangkutan zat makanan, asimilasi, pernafasan dan pertumbuhan.
Dalam pengujian di laboratorium, daya berkecambahnya benih diartikan sebagai mekar dan berkembangnya bagian-bagian penting dari embrio suatu benih yang menunjukkan kemampuannya untuk tumbuh secara normal pada lingkungan yang sesuai. Dengan demikian pengujian daya tumbuh atau daya berkecambah benih ialah pengujian akan sejumlah benih, berapa persentase dari jumlah benih tersebut yang mampu berkecambah pada jangka waktu yang telah ditentukan.
Untuk praktikum viabilitas dan vigor benih uji penuaan dipercepat, praktikan menggunakan bahan benih padi sebanyak 150 biji dengan 4 ulangan yang masing-masing dimasukkan ke dalam kantong plastik @ 50 biji. Masing-masing kantong itu kemudian dimasukkan ke dalam eksikator dengan perlakuan kontrol, KNO3 dan air. Kemudian dibiarkan selama 48 jam, setelah waktu itu tercapai benih-benih tersebut ditanam di petridish yang dialasi kertas merang dan diamati selama 14 hari.
Dari
hasil pengamatan praktikan diperoleh data sebagai berikut rerata daya kecambah
kontrol adalah 85,5%; rerata daya kecambah KNO3 adalah 84,5 dan rerata daya
kecambah air adalah 86,5%.
Air memegang peranan yang terpenting dalam proses perkecambahan biji. Air adalah merupakan faktor yang menentukan di dalam kehidupan tumbuhan. Tanpa adanya air, tumbuhan tidak bisa melakukan berbagai macam proses kehidupan apapun. Kira-kira 70% atau lebih daripada berat protoplasma sel hidup terdiri dari air.
Air memegang peranan yang terpenting dalam proses perkecambahan biji. Air adalah merupakan faktor yang menentukan di dalam kehidupan tumbuhan. Tanpa adanya air, tumbuhan tidak bisa melakukan berbagai macam proses kehidupan apapun. Kira-kira 70% atau lebih daripada berat protoplasma sel hidup terdiri dari air.
Yang dimaksud dengan kemampuan tumbuh
secara normal yaitu dimana perkecambahan benih tersebut menunjukkan kemampuan
untuk tumbuh dan berkembang menjadi bibit tanaman yang baik dan normal, pada
lingkungan yang telah disediakan yang sesuai bagi kepentingan pertumbuhan dan
perkembangannya.
Untuk praktikum yang ketiga viabilitas dan vigor benih adalah uji daya muncul. Media yang digunakan adalah benih kacang tanah yang ditanam di seed box dengan perlakuan yang berbeda, yaitu di kedalaman 3cm, 5cm dan 7cm.
Untuk praktikum yang ketiga viabilitas dan vigor benih adalah uji daya muncul. Media yang digunakan adalah benih kacang tanah yang ditanam di seed box dengan perlakuan yang berbeda, yaitu di kedalaman 3cm, 5cm dan 7cm.
Dari hasil pengamatan praktikan
diketahui bahwa rerata daya kecambah yang paling baik dicapai oleh benih kacang
tanah yang ditanam pada kedalaman 3 cm yaitu 19%.
Untuk benih kacang tanah yang ditanam
pada kedalaman 5cm rerata daya kecambahnya 16% dan yang ditanam pada kedalaman
7cm daya kecambahnya 17%.
Beberapa penilaian yang kurang atau
tidak baik terhadap benih yaitu apabila dalam perkecambahannya, tunas keluar
terlebih dahulu daripada akarnya, benih sama sekali tidak mengeluarkan akar
hanya tunas, akar kecambah berbentuk spiral ujungnya tumpul atau membesar dan
berkilat, akar kecambah yang keluar bukan akar utama melainkan akar samping.
Pengujian daya tumbuh atau daya berkecambah ini hendaknya dilakukan terhadap
benih murni, yaitu benih-benih yang telah teruji atau dari kelompok benih
dengan kemurnian yang terjamin (kemurnian di atas 98%)
Sebagai hasil penelitian yang dilakukan dengan seksama, dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang demikian erat antara kecepatan berkecambahnya benih dengan vigor tanamannya. Ternyata dari adanya kenyataan bahwa benih yang kecepatan berkecambahnya tinggi, tanaman yang dihasilkannya akan lebih tahan terhadap keadaan atau lingkungan yang kurang menguntungkan. Dengan demikian jelas bahwa kecepatan berkecambahnya benih merupakan aspek penting dari vigor tanamannya, serta memberikan indeks vigor dari setiap kelompok benih. Karena itu perlu dilakukan pengujian tentang kecepatan berkecambah tersebut, yang penilaiannya dapat dilakukan dengan beberapa cara.
Sebagai hasil penelitian yang dilakukan dengan seksama, dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang demikian erat antara kecepatan berkecambahnya benih dengan vigor tanamannya. Ternyata dari adanya kenyataan bahwa benih yang kecepatan berkecambahnya tinggi, tanaman yang dihasilkannya akan lebih tahan terhadap keadaan atau lingkungan yang kurang menguntungkan. Dengan demikian jelas bahwa kecepatan berkecambahnya benih merupakan aspek penting dari vigor tanamannya, serta memberikan indeks vigor dari setiap kelompok benih. Karena itu perlu dilakukan pengujian tentang kecepatan berkecambah tersebut, yang penilaiannya dapat dilakukan dengan beberapa cara.
Dalam pengujian kecepatan berkecambah, penggunaan cara perhitungan pertama adalah lazim dilakukan yang dalam penilaiannya digunakan prosentase benih yang berkecambah pada hari ketiga atau keempat setelah masa tanamnya. Jadi penilaian atau perhitungan pada hari ketiga atau hari keempat tersebut merupakan penilaian atau perhitungan pertama. Dan apabila menurut penilaian atau perhitungan pertama tersebut ternyata benih yang berkecambah normal adalah sejumlah lebih dari 75% dari keseluruhan benih yang disemaikan dalam rangka pengujian, keadaan kecepatan berkecambahnya benih tersebut adalah tinggi.
Untuk selama periode waktu tertentu sesudah panen, pada umumnya biji dari kebanyakan tanaman menghendaki beberapa syarat khusus untuk dapat memulai perkecambahan. Biji-biji ini pada umumnya akan berkecambah segera pada keadaan lingkungan yang hampir bersamaan, akan tetapi biji dari tanaman tertentu terutama biji rumputan menghendaki keadaan lingkungan khusus untuk dapat berkecambah. Persyaratan untuk perkecambahan yang berbeda-beda dari bermacam-macam biji adalah penting diketahui untuk pedoman untuk penanaman biji, pedoman untuk menetapkan treatment tertentu terhadap biji dan pada biji rumputan adalah sebagai petunjuk untuk pemberantasan tanaman pengganggu.
Syarat luar yang utama yang dibutuhkan
untuk dapat aktifnya kembali pertumbuhan embryonic axis adalah adanya air yang
cukup untuk melembabkan biji, suhu yang pantas, cukup oksigen dan adanya cahaya
yang sangat essensial untuk kebanyakan biji rumputan dan beberapa biji tanaman
tertentu.
H.
Kesimpulan
- Dari hasil pengamatan diperoleh data bahwa rata-rata daya kecambah jagung 81% sedangkan rata-rata daya kecambah kedelai 60%.
- Daya kecambah benih memberikan informasi kepada pemakai benih akan kemampuan benih tumbuh normal menjadi tanaman yang berproduksi wajar dalam keadaan biofisik lapangan yang serba optimum.
- Benih yang kecepatan berkecambahnya tinggi, tanaman yang dihasilkannya akan lebih tahan terhadap keadaan atau lingkungan yang kurang menguntungkan.
- Pada uji penuaan dipercepat rata-rata daya kecambah yang paling baik adalah pada perlakuan eksikator dengan perlakuan air dimana daya kecambahnya mencapai 86,5%.
- Kira-kira 70% atau lebih daripada berat protoplasma sel hidup terdiri dari air.
- Pada uji daya muncul rata-rata perkecambahan yang paling baik adalah 19% yang ditanam pada kedalaman 3cm
Daftar pustaka
Anonim, 2010. Analisis Kemurnian Benih.
http://www.leonheart45.blogspot.com.
Jurnalis kamil, 1979.Teknologi Benih (Penuntun Praktikum), Universitas Padjajaran. Bandung.
Sutopo, lita. 2010.
Teknologi Benih ( Edisi revisi). Jakarta:
PT RajaGrafindo Persada.