Selasa, 03 April 2012

Uji Kadar Air Benih

LAPORAN PRAKTIKUM
ILMU DAN TEKNOLOGI BENIH
ACARA III ( UJI KADAR AIR BENIH BENIH )



 








OLEH
RIZKAN ZULIASDIN
NO.  MAHASISWA : C1M009020
KELOMPOK            : 1/5


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MATARAM
 2011
A.    Tujuan Praktikum
Mahasiswa dapat mengetahui cara menghitung kemurnian benih dan dapat mengetahui komposisi dari contoh benih.
B.     Pelaksanaan Praktikum
1.      Waktu Praktikum
Praktikum Ilmu dan Teknologi Benih ini dilaksanakan pada tanggal 1 April 2011.
2.      Tempat Praktikum
Praktikum Ilmu dan Teknologi Banih ini dilaksanakan di  Laboratorium Produksi Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Mataram.
C.    Tinjauan Pustaka
      Analisa kemurnian benih biasanya dilakukan secara duplo. Beda antara hasil ulangan pertama dan kedua tidak boleh lebih tinggi atau lebih rendah dari 5%. Setiap komponen ditimbang lalu ditotal, dimana berat total seharusnya dengan berat mula-mula keseluruhan contoh uji untuk kemurnian tetapi bisa kurang. Persentase dari setiap komponen didapatkan dari berat masing-masing komponen dibagi berat total kali 100%. Hasilnya ditulis dalam dua desimal atau dua angka di belakang koma (Anonim, 2010).
Dalam pengertian benih murni termasuk semua varietas dari species yang dinyatakan berdasarkan penemuan dengan uji laboratorium. Yang termasuk ke dalam kategori benih murni dari suatu species adalah benih masak dan utuh, benih yang berukuran kecil, mengerut tidak masak, benih yang telah berkecambah sebelum diuji dan pecahan benih yang ukurannya lebih besar dari separuh benih yang sesungguhnya, asalkan dapat dipastikan bahwa pecahan benih itu termasuk ke dalam species yang dimaksud (Jurnalis, 1979).
      Tujuan utama dari analisa kemurnian benih adalah untuk menentukan komposisi berdasarkan berat dari contoh benih yang akan diuji atau dengan kata lain komposisi dari kelompok benih dan untuk mengidentifikasi dari berbagai species benih dan partikel-partikel lain yang terdapat dalam suatu benih. Untuk analisa kemurnian benih, maka contoh uji dipisahkan menjadi 4 komponen yaitu benih murni, benih species lain, benih gulma dan bahan lain atau kotoran (Kartasapoetra, 1986).
Benih species lain, komponen ini mencakup semua benih dari tanaman pertanian yang ikut tercampur dalam contoh dan tidak dimaksudkan untuk diuji. Benih gulma mencakup semua benih ataupun bagian vegetatif tanaman yang termasuk dalam kategori gulma. Juga pecahan gulma yang berukuran setengah atau kurang dari setengah ukuran yang sesungguhnya tetapi masih mempunyai embrio. Bahan lain atau kotoran, termasuk semua pecahan benih yang tidak memenuhi persyaratan baik dari komponen benih murni, benih species lain maupun benih gulma, partikel-partikel tanah, pasir, sekam, jerami dan bagian-bagian tanaman seperti ranting dan daun (Sutopo, 1984).
D.    Alat dan Bahan Praktikum
1.      Alat Praktikum
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah petridish.
2.      Bahan Praktikum
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini antara lain benih padi, benih kacang ijo dan benih kedelai.
E.     Cara kerja
 Langkah-langkah dalam praktikum ini :
·         Benih yang disediakan diamati dan dipisahkan antara benih murni, benih spesies lain, biji gulma dan kotoran benih.
·         Setelah semua itu dipisahkan, masing-masing dihitung beratnya dan dihitung presentasenya.

F.     Hasil Pengamatan ( dan Perhitungan )
a.       Nama benih                : Padi
b.      Nama ilmiah               : Oryza Sativa
c.       Tanggal praktikum     : 25 maret 2011
Benih spesies lain             :                                         %
Biji gulma                         : -
Bahan lain/ kotoran          :
Benih murni                     : =100% - persentase (spesies                                                                   lain+Gulma+Kotoran)
= 100% - ( 1,26% + 0,30% )
= 98,44 %

a.       Nama benih                : kedelai
b.      Nama ilmiah               : Glicyne max
c.       Tanggal praktikum     : 25 maret 2011
Benih spesies lain             :                                        
Biji gulma                         : -
Bahan lain/ kotoran          :
Benih murni                     : =100% - persentase (spesies                                                                   lain+Gulma+Kotoran)
= 100% - (0,4+14,4)
= 85,2 %

a.       Nama benih                : Kacang hijau
b.      Nama ilmiah               : Phaseolus aureus
c.       Tanggal praktikum     : 25 maret 2011
Benih spesies lain             :                                         
Biji gulma                         : -
Bahan lain/ kotoran          :
Benih murni                     : =100% - persentase (spesies                                                                   lain+Gulma+Kotoran)
= 100% - ( 0,14% +­ 1,26% )
= 98,24 %
G.    Pembahasan
      Pada praktikum kemurnian benih ini, telah disiapkan benih padi seberat 75 gr, kedelai 50 gr dan kacang hijau 50 gr. Tiap benih ini dipisah-pisahkan dengan kategori benih murni, kotoran benih dan varietas lain. Setelah terpisah menjadi tiga kategori ini langkah selanjutnya adalah masing-masing kategori ini ditimbang dengan menggunakan timbangan eletrik. Persentase dari benih murni didapatkan dari berat benih murni dibagi dengan berat awal dan dikalikan 100%.
      Dari hasil pengamatan diperoleh data pada benih padi benih murninya adalah 98,44%, benih spesies lain 1,26 %, kotoran benih 0,30%. Pada benih kedelai benih murninya adalah 85,2%, benih spesies lain 0,4% dan kotoran 1,62%. Pada benih kacang hijau benih murninya 98,24%, spesies lain 0,14% dan kotorannya 1,62%.
      Benih murni meliputi semua varietas dari setiap species yang diakui sebagaimana yang ditemukan dalam pengujian di laboratorium. Selain dari benih matang dan tidak rusak ke dalam benih murni juga termasuk juga benih yang ukurannya kurang tetapi lebih dari setengahnya dari bagian ukuran asalnya, mengkerut, kurang matang dan sudah berkecambah, dalam keadaan dapat ditentukan dengan pasti sebagai species yang diakui. Benih varietas lain merupakan benih yang jenisnya tidak sama, misalnya benih padi dengan benih gandum, sedang yang bervarietas lain merupakan benih dari tanaman sejenis yang varietasnya berbeda, misalnya padi Serayu dengan padi Brantas.
Kotoran atau benda mati merupakan bagian dari sejumlah benih yang sedang diuji yang tidak berupa benih, melainkan benda-benda mati yang hanya mengotori benih, seperti misalnya kerikil, gumpalan tanah, sekam serta bentuk-bentuk lain yang menyerupai benih dan gulma.
      Pembersihan benih dari varietas lain dan kotoran harus dilakukan dengan sebaik-baiknya mengingat antara benih yang kita maksud dengan hal-hal yang telah disebutkan itu pada dasarnya ada perbedaan fisik. Jadi tinggal ketekunan kita dalam melaksanakan pembersihan tersebut.

H.    Kesimpulan
A.       Kemurnian benih merupakan persentase berdasarkan berat benih murni yang terdapat dalam suatu contoh benih.
B.       Untuk analisa kemurnian benih, maka contoh uji dipisahkan menjadi 3 komponen yaitu benih murni, benih varietas lain, dan kotoran benih.
C.        

Daftar pustaka
Anonim, 2010. Analisis Kemurnian Benih. http://www.leonheart45.blogspot.com.
Jurnalis kamil, 1979.Teknologi Benih (Penuntun Praktikum), Universitas     Padjajaran. Bandung.
Kartasapoetra, 1986..
Lita Sutopo, 1984. Teknologi Benih..

5 komentar: