Selasa, 03 April 2012

Uji Kadar Air Benih


LAPORAN PRAKTIKUM
ILMU DAN TEKNOLOGI BENIH
ACARA III ( UJI KADAR AIR BENIH BENIH )



 








OLEH
RIZKAN ZULIASDIN
NO.  MAHASISWA : C1M009020
KELOMPOK            : 1/5


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MATARAM
 2011
A.    Tujuan Praktikum
Mahasiswa dapat mengetahui cara menghitung kemurnian benih dan dapat mengetahui komposisi dari contoh benih.
B.     Pelaksanaan Praktikum
1.      Waktu Praktikum
Praktikum Ilmu dan Teknologi Benih ini dilaksanakan pada tanggal 1 April 2011.
2.      Tempat Praktikum
Praktikum Ilmu dan Teknologi Banih ini dilaksanakan di  Laboratorium Produksi Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Mataram.
C.    Tinjauan Pustaka
     Di dalam batas tertentu, makin rendah kadar air benih makin lama daya hidup benih tersebut. Kadar air optimum dalam penyimpanan bagi sebagian besar benih adalah antara 6% – 8%. Kadar air yang terlalu tinggi dapat menyebabkan naiknya aktivitas pernafasan yang dapat berakibat terkuras habisnya bahan cadangan makanan dalam benih. Selain itu merangsang perkembangan cendawan patogen di dalam tempat penyimpanan. Tetapi perlu diingat bahwa kadar air yang terlalu rendah akan menyebabkan kerusakan pada embrio. Air yang terdapat dalam benih dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu air bebas dan air yang terikat. Pada perhitungan kadar air benih, yang dihitung persentasenya hanyalah air bebas, karena air inilah yang dapat bergerak bebas di dalam benih dan mudah untuk diuapkan (Anonim, 2009).
     Kadar air adalah hilangnya berat ketika benih dikeringkan sesuai dengan teknik atau metode tertentu. Metode pengukuran kadar air yang diterapkan dirancang untuk mengurangi oksidasi, dekomposisi atau hilangnya zat yang mudah menguap bersamaan dengan pengurangan kelembaban sebanyak mungkin (Kartasapoetra, 2006).
     Metode pengeringan oven telah mempertimbangkan bahwa hanya air saja yang diuapkan selama pengeringan. Namun, bagaimanapun juga senyawa yang mudah menguap mungkin ikut menguap yang akan menyebabkan hasil pengukuran over estimation. Dengan demikian, kadar air yang ditentukan dengan metode oven mungkin saja tidak merepresentasikan kadar air benih yang sesungguhnya (Poulsen, 1994).
        Kadar air benih selalu berubah tergantung kadar air lingkungannya, karena benih memiliki sifat selalu berusaha mencapai kondisi yang equilibrium dengan keadaan sekitarnya. Kadar air benih yang selalu berubah sesuai dengan keadaan sekitarnya itu sangat membahayakan kondisi benih karena berkaitan dengan laju deteriorasi benih yang pada akhirnya akan berpengaruh pada persentase viabilitas benih. Untuk mengatasi masalah perubahan kadar air benih tersebut, setelah benih diproses dengan kadar air tertentu maka benih tersebut harus dikemas dengan bahan pengemas yang dapat mempertahankan kadar airnya untuk jangka waktu tertentu. Benih tersebut harus disimpan di ruangan dengan persentase RH tertentu, agar kadar airnya tetap stabil.
Penentuan kadar air benih dari suatu kelompok benih sangat penting untuk dilakukan. Karena laju kemunduran suatu benih dipengaruhi pula oleh kadar airnya (Sutopo, L. 1985)
D. Alat dan Bahan Praktikum
1.      Alat Praktikum
                        Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah oven, timbangan analitis, botol besi dan alat penggiling.
2.      Bahan Praktikum
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini antara lain benih jagung, benih kacang hijau dan benih kacang tanah.
D.    Cara kerja
 Langkah-langkah dalam praktikum ini :
1. Peralatan disiapkan.
2. Alat dioperasikan sesuai dengan petunjuk yang ada.
3. Kadar air benih ditimbang dan dihitung.
E.     Hasil Pengamatan ( dan Perhitungan )
     
X (gram)
Y (gram)
Kelompok
1
2
3
1
2
3
5
2,33
2,24
2,48
14,87
11.12
16,33
6
2,46
2,34
2,50
14,88
12,54
14,25
7
2,43
2,25
2,55
13,54
11,23
16,18
8
2,43
2,78
2,33
13,87
12,25
14,92





Sub. Kelompok
Jagung
Kedelai
Kacang hijau
Z (gr)
X (%)
Z (gr)
X (%)
Z (gr)
X (%)
5
13,66
9,65%
10,26
9,68%
14,60
12,50%
6
13,71
9,42%
11,60
9,21%
12,78
12,51%
7
12,46
9,72%
10,37
9,58%
14,48
12,5%
8
12,47
9,87%
11,35
9,5%
13,34
12,55%
Jumlah

38,66

37,97

50,06
Rata-rata
9,66

9,49

12,51

Keterangan :
                      X (gram) : berat cawan
                      Y (gram) : berat X + berat contoh uji mula-mula.
                      Z (gram) : X + berat contoh uji setelah dioven.
1.      Contoh uji jagung.
2.      Contoh uji kedelai.
3.      Contoh kacang hijau.
 Hasil perhitungan
a.       Nama benih                : Jagung
b.      Nama ilmiah               : Zea mays
c.       Tanggal praktikum     : 1 april 2011.

      »Kadar air benih =


a.       Nama benih                : Kedelai
b.      Nama ilmiah               : Glicyne max
c.       Tanggal praktikum     : 1 april 2011.
     »Kadar air benih =
                
a.       Nama benih                : Kacang hijau
b.      Nama ilmiah               : Phaseolus aureus
c.       Tanggal praktikum     : 1 april 2011.
     »Kadar air benih =

F.     Pembahasan

G.    Kesimpulan
     Pengujian kadar air benih ini bertujuan untuk mengetahui waktu yang tepat untuk pemanenan. Selain itu penentuan kadar air benih berfungsi dalam proses pengolahan maupun pada saat penyimpanan.


Daftar pustaka
Anonim, 2010. Analisis Kemurnian Benih. http://www.leonheart45.blogspot.com.
Jurnalis kamil, 1979.Teknologi Benih (Penuntun Praktikum), Universitas     Padjajaran. Bandung.
Kartasapoetra, 1986..
Lita Sutopo, 1984. Teknologi Benih..

3 komentar:

  1. mana pembahasannya kaq????

    BalasHapus
  2. bagus ya jurnal nya......wahyu boleh kan copy sikit aja.... untuk tambahan bahan bacaan di rumah.

    BalasHapus