LAPORAN PRAKTIKUM
ILMU DAN TEKNOLOGI
BENIH
ACARA III ( UJI KADAR
AIR BENIH BENIH )
OLEH
RIZKAN ZULIASDIN
NO. MAHASISWA :
C1M009020
KELOMPOK : 1/5
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MATARAM
2011
A.
Tujuan
Praktikum
Mahasiswa dapat mengetahui cara menghitung
kemurnian benih dan dapat mengetahui komposisi dari contoh benih.
B.
Pelaksanaan
Praktikum
1. Waktu
Praktikum
Praktikum Ilmu dan Teknologi Benih ini
dilaksanakan pada tanggal 1 April 2011.
2. Tempat
Praktikum
Praktikum Ilmu dan Teknologi Banih
ini dilaksanakan di Laboratorium Produksi
Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Mataram.
C.
Tinjauan
Pustaka
Di dalam batas tertentu, makin rendah kadar air
benih makin lama daya hidup benih tersebut. Kadar air optimum dalam penyimpanan
bagi sebagian besar benih adalah antara 6% – 8%. Kadar air yang terlalu tinggi
dapat menyebabkan naiknya aktivitas pernafasan yang dapat berakibat terkuras
habisnya bahan cadangan makanan dalam benih. Selain itu merangsang perkembangan
cendawan patogen di dalam tempat penyimpanan. Tetapi perlu diingat bahwa kadar
air yang terlalu rendah akan menyebabkan kerusakan pada embrio. Air yang
terdapat dalam benih dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu air bebas dan air
yang terikat. Pada perhitungan kadar air benih, yang dihitung persentasenya hanyalah
air bebas, karena air inilah yang dapat bergerak bebas di dalam benih dan mudah
untuk diuapkan (Anonim, 2009).
Kadar air adalah
hilangnya berat ketika benih dikeringkan sesuai dengan teknik atau metode
tertentu. Metode pengukuran kadar air yang diterapkan dirancang untuk
mengurangi oksidasi, dekomposisi atau hilangnya zat yang mudah menguap
bersamaan dengan pengurangan kelembaban sebanyak mungkin (Kartasapoetra, 2006).
Metode
pengeringan oven telah mempertimbangkan bahwa hanya air saja yang diuapkan
selama pengeringan. Namun, bagaimanapun juga senyawa yang mudah menguap mungkin
ikut menguap yang akan menyebabkan hasil pengukuran over estimation. Dengan
demikian, kadar air yang ditentukan dengan metode oven mungkin saja tidak
merepresentasikan kadar air benih yang sesungguhnya (Poulsen, 1994).
Kadar air benih selalu berubah
tergantung kadar air lingkungannya, karena benih memiliki sifat selalu berusaha
mencapai kondisi yang equilibrium dengan keadaan sekitarnya. Kadar air benih
yang selalu berubah sesuai dengan keadaan sekitarnya itu sangat membahayakan
kondisi benih karena berkaitan dengan laju deteriorasi benih yang pada akhirnya
akan berpengaruh pada persentase viabilitas benih. Untuk mengatasi masalah
perubahan kadar air benih tersebut, setelah benih diproses dengan kadar air
tertentu maka benih tersebut harus dikemas dengan bahan pengemas yang dapat
mempertahankan kadar airnya untuk jangka waktu tertentu. Benih tersebut harus
disimpan di ruangan dengan persentase RH tertentu, agar kadar airnya tetap
stabil.
Penentuan kadar air benih dari suatu kelompok benih sangat penting untuk dilakukan. Karena laju kemunduran suatu benih dipengaruhi pula oleh kadar airnya (Sutopo, L. 1985)
Penentuan kadar air benih dari suatu kelompok benih sangat penting untuk dilakukan. Karena laju kemunduran suatu benih dipengaruhi pula oleh kadar airnya (Sutopo, L. 1985)
D. Alat dan Bahan
Praktikum
1. Alat
Praktikum
Alat-alat
yang digunakan dalam praktikum ini adalah oven, timbangan analitis, botol besi
dan alat penggiling.
2. Bahan
Praktikum
Bahan yang digunakan dalam
praktikum ini antara lain benih jagung, benih kacang hijau dan benih kacang
tanah.
D.
Cara
kerja
Langkah-langkah
dalam praktikum ini :
1. Peralatan disiapkan.
2. Alat dioperasikan sesuai
dengan petunjuk yang ada.
3. Kadar air benih
ditimbang dan dihitung.
E.
Hasil
Pengamatan ( dan Perhitungan )
X (gram)
|
Y (gram)
|
|||||
Kelompok
|
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
5
|
2,33
|
2,24
|
2,48
|
14,87
|
11.12
|
16,33
|
6
|
2,46
|
2,34
|
2,50
|
14,88
|
12,54
|
14,25
|
7
|
2,43
|
2,25
|
2,55
|
13,54
|
11,23
|
16,18
|
8
|
2,43
|
2,78
|
2,33
|
13,87
|
12,25
|
14,92
|
Sub. Kelompok
|
Jagung
|
Kedelai
|
Kacang hijau
|
|||
Z
(gr)
|
X
(%)
|
Z
(gr)
|
X
(%)
|
Z
(gr)
|
X
(%)
|
|
5
|
13,66
|
9,65%
|
10,26
|
9,68%
|
14,60
|
12,50%
|
6
|
13,71
|
9,42%
|
11,60
|
9,21%
|
12,78
|
12,51%
|
7
|
12,46
|
9,72%
|
10,37
|
9,58%
|
14,48
|
12,5%
|
8
|
12,47
|
9,87%
|
11,35
|
9,5%
|
13,34
|
12,55%
|
Jumlah
|
|
38,66
|
|
37,97
|
|
50,06
|
Rata-rata
|
9,66
|
|
9,49
|
|
12,51
|
Keterangan :
X (gram) : berat cawan
Y (gram) : berat X + berat contoh uji
mula-mula.
Z (gram) : X + berat contoh uji setelah
dioven.
1. Contoh
uji jagung.
2. Contoh
uji kedelai.
3. Contoh
kacang hijau.
Hasil perhitungan
a. Nama
benih : Jagung
b. Nama
ilmiah : Zea mays
c. Tanggal
praktikum : 1 april 2011.
»Kadar
air benih =
a. Nama
benih : Kedelai
b. Nama
ilmiah : Glicyne max
c. Tanggal
praktikum : 1 april 2011.
»Kadar air
benih =
a. Nama
benih : Kacang hijau
b. Nama
ilmiah : Phaseolus
aureus
c. Tanggal
praktikum : 1 april 2011.
»Kadar air
benih =
F.
Pembahasan
G.
Kesimpulan
Pengujian kadar air benih ini bertujuan
untuk mengetahui waktu yang tepat untuk pemanenan. Selain itu penentuan kadar
air benih berfungsi dalam proses pengolahan maupun pada saat penyimpanan.
Daftar pustaka
Anonim, 2010. Analisis Kemurnian Benih.
http://www.leonheart45.blogspot.com.
Jurnalis
kamil, 1979.Teknologi
Benih
(Penuntun Praktikum), Universitas Padjajaran. Bandung.
Kartasapoetra,
1986..
Lita Sutopo, 1984. Teknologi Benih..
mana pembahasannya kaq????
BalasHapusmaaf, gak ada...
Hapusbikin sendiri ya... :)
bagus ya jurnal nya......wahyu boleh kan copy sikit aja.... untuk tambahan bahan bacaan di rumah.
BalasHapus